Featured Post

Rambu-Rambu Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

Rambu-Rambu Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 ) DI BIDANG INDUSTRI A. Definisi Kese...

Saturday, January 31, 2015

Pengertian dan Sejarah Teknologi Handphone




Handphone          

Pengertian dan sejarah teknologi handphone - Ponsel, telepon genggam atau handphone adalah perangkat komunikasi jarak jauh yang memiliki fungsi dasar sama seperti telepon konvensional atau yang biasa disebut telepon kabel, akan-tetapi handphone bersifat mobile (bisa dibawa kemana-mana). Secara umum termasuk dalam golongan gadget atau handset. Di Indonesia sendiri handphone telah memanfaatkan dua model jaringan yakni GSM serta CDMA. Sistem pada HP pertama kali ditemukan oleh seorang pria yang bekerja di Motorola yakni Martin Cooper pada 03 April tahun 1973. Versi lain meyakini bahwa yang menemukan adalah sebuah tim dari sebuah divisi perusahaan Motorola, yang mana divisi tersebut merupakan tempat dimana Martin bekerja, dengan tipe pertama berjuluk DynaTAC. Isu yang di angkat Martin Cooper pertama kali adalah sebuah perangkat komunikasi mini, bisa di genggam serta fleksibel dibawa kemanapun orang akan pergi. Pengertian ini di ambil dari penjelasan para ahli yang tertera pada laman Wikipedia.

Dari pengertian dan sejarah teknologi handphone tersebut diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan kita. Selain juga bisa menjadi landasan dalam menentukan jenis handphone yang dirasa cocok sebagai perangkat bantu kita sehari-hari. Sering kita temui para calon pengguna atau bahkan kita sendiri, yang kebingungan tatkala ingin membeli sebuah ponsel. Fenomena ini cukup unik karena tidak hanya terjadi pada seseorang dengan budget pas-pasan yang memang dalam kondisinya tersebut tidak mempunyai banyak pilihan, akan-tetapi juga terjadi pada orang-orang dengan budget berlebih yang mampu membeli ponsel sesuai tipe yang di inginkan, tanpa khawatir kekurangan dana. Rasanya cukup bisa dimaklumi karena realita pasar handphone saat ini yang tumbuh begitu pesat dengan banyaknya produsen ikut bermain, dimana masing-masing produsen tersebut acapkali meluncurkan HP yang mempunyai kemiripan satu sama lain. Baik dari sisi desain (tampilan), spesifikasi ataupun harga yang hanya beda tipis dengan pesaingnya. Cukup membingungkan. Pada situasi ini, kejelian dalam mengidentifikasi kebutuhan kita akan sebuah HP mutlak dilakukan. Jangan sampai di kemudian hari muncul penyesalan hanya karena perangkat yang kita beli tidak sesuai dengan keinginan.


Kita tahu saat ini handphone telah menjadi barang yang sangat populer di tengah-tengah masyarakat. Kehadirannya sebagai perangkat genggam yang mobile cukup membantu dalam hal komunikasi. Harga yang di tawarkan sebuah HP biasanya akan sejalan dengan spesifikasi yang diembannya. Selain dari sisi harga, bagian-bagian seperti luas layar, memori, sensor kamera serta konektivitas merupakan fasilitas yang mendapat perhatian penuh saat seseorang ingin membeli sebuah handphone. Mengikuti perjalanan waktu, dewasa ini HP telah mengalami perluasan fungsi atau manfaat. Bila dahulu berfungsi efektif dalam menjembatani komunikasi jarak jauh, kini telah hadir fasilitas lain di dalamnya. Fitur-fitur tersebut seringkali justru menjadi daya tarik utama. Sebut saja kamera, internet, game, GPS, TV serta beragam fitur lain yang sering dijadikan obyek buruan para calon pengguna. Hal tersebut sengaja kami angkat dalam tema pengertian dan sejarah teknologi handphone kali ini karena telah menjadi fenomena yang menarik untuk dicermati.

Uniknya lagi, banyak dari calon pengguna yang beberapa diantaranya justru terkesan mengesampingkan fungsi utama sebuah HP. Asal bisa untuk bermain game (gaming) atau cepat dalam akses internet, fasilitas telepon serta perpesanan seolah menjadi nomor sekian dari daftar spesifikasi yang di incar. Lebih jauh lagi, pengembangan teknologi handphone telah mencapai puncaknya. Kehadiran ponsel pintar (smartphone) serta tablet menjadi suatu bukti kecanggihan teknologi komuniksi pada perangkat berbasis ponsel saat ini. Seperti pada HP, tablet juga mempunyai sistem kerja yang sama. Keduanya dijalankan oleh sebuah program (software) yang kita kenal dengan sebutan sistem operasi. Contoh sistem operasi pada handphone serta tablet yakni Android, iOS (Apple), Windows Mobile, Symbian, Java, Blackberry, Firefox serta Sailfish. Semua nama ini bertugas untuk mengeksekusi perintah pada perangkat berbasis ponsel.


Awal telepon dibuat hanya terbatas pada telepon tetap (fixed line telephone). Namun sejak 3 April 1973, kita telah dikenalkan pada suatu teknologi telepon genggam, atau yang sekarang banyak orang menyebutnya dengan nama handphone (HP). Saat ini, handphone telah banyak digunakan oleh masyarakat luas. Selain untuk berkomunikasi, ternyata handphone juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup, penampilan, tren dan prestise (gengsi).

Dengan kecanggihan teknologi, kini handphone telah dibuat dengan berbagai macam bentuk dan ukuran, sehingga semakin menarik dan semakin bermacam-macam. Fitur-fitur yang ditambahkan didalamnya, juga sangat kompleks. Mulai dari kamera digital, radio FM, pemutar MP3/MP4, video, dan berbagai jenis permainan yang sangat menarik.

Teknologi telepon genggam atau telepon seluler, adalah merupakan gabungan dari teknologi telepon dengan teknologi radio yang mengirimkan sinyal suara melalui gelombang radio. Karena bersifat nirkabel (wireless), maka telepon tersebut sangat memungkinkan untuk terjadi adanya komunikasi bergerak.

Di Indonesia terdapat dua teknologi handphone, yaitu: Global System for Mobile Comunication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA). Secara prinsip, perbedaan antara keduanya adalah: cara penggunaan kode dan pemancar frekuensi yang digunakan.

GSM (Global System Mobile Comunication)

GSM awalnya adalah merupakan akronim dari Group Special Mobile, yaitu: sebuah badan gabungan dari para ahli di Amerika yang melakukan studi bersama, untuk menciptakan suatu standar GSM. Kemudian, akronim GSM diganti dengan Global System for Mobile Comunication. GSM mempunyai pengertian sebagai sistem telekomunikasi bergerak yang menggunakan sistem seluler telepon digital. Sistem ini memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan telepon tradisional, dan diantaranya adalah: suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, efisiensi spektrum atau frekuensi meningkat, mempunyai kemampuan optimal sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data digital. GSM menggunakan teknologi enkripsi (pengkodean) sebelum pesan suara dikirimkan, sehingga keamanan data menjadi lebih terjamin. GSM beroperasi pada frekuensi 900 – 1800 MHz.

Teknologi digital ini juga menggunakan handset yang sangat ringan, simpel, dan kecil, karena menggunakan semacam chip digital untuk Subscriber Identification Module (SIM). Teknologi ini akan memungkinkan untuk penambahan subscriber baru sebagai layanan tambahan seperti: voice mail, call waiting, dan Short Message Service (SMS).

Operator seluler di Indonesia yang mendominasi penggunaan teknologi GSM diantaranya adalah: Telkomsel, Indosat, Axis, Exelcomindo, dan Three.

CDMA (Code Division Multiple Access)

Untuk pertama kalinya, Code Division Multiple Access (CDMA) digunakan pada Perang Dunia ke-II oleh tentara sekutu untuk menggagalkan upaya Nazi Jerman dalam menyadap informasi dari mereka dengan cara 'mengacak pengiriman pesan'.

Informasi yang dikirim dan diterima biasanya berbentuk digital. Data digital ini kemudian dikirim sebagai sinyal radio dengan melalui jaringan nirkabel, dan menggunakan kode unik untuk membedakan masing-masing panggilan. Dengan begitu, teknologi CDMA memungkinkan lebih banyak orang untuk berbagi gelombang udara pada saat yang bersamaan, tanpa adanya gangguan sinyal di udara.

CDMA menggunakan konsep multipath fading, yaitu: ketahanan sinyal terhadap pantulan gedung-gedung sehingga, CDMA mampu menerima dan menggabungkan sinyal menjadi lebih baik. Ada dua jenis telepon seluler yang mendukung penggunaan teknologi CDMA, yakni:
  • jenis pesawat yang dikategorikan sebagai mobile handset, dengan ukuran dan fungsi seperti ponsel pada umumnya, dan ...
  • jenis pesawat berupa fixed wireless terminal, yang bentuknya menyerupai telepon tradisional rumah biasa, namun nirkabel.
Salah satu kelemahan sistem CDMA adalah cakupannya yang terbatas karena, menggunakan frekuensi 1900 Khz. Berbeda dengan GSM yang menggunakan frekuensi 900 – 1800 MHz, yaitu: semakin tinggi frekuensi, akan semakin kecil jarak yang bisa di-cover oleh sebuah Base Transceiver Station (BTS).

Mulai tahun 2007 Indonesia sudah membuat standar frekuensi untuk sistem CMDA yaitu pada 800 Mhz. Operator seluler di Indonesia yang mendominasi penggunaan teknologi CDMA antara lain: Telkom (Flexi), Bakrie Telekom (Esia), Mobile-8 (Fren), dan Smart.

Telepon genggam, dewasa ini berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon. Selain itu, juga untuk mengirim dan menerima pesan singkat atau SMS (Short Message Service). Untuk handphone kalangan menengah dan kelas atas, biasanya dilengkapi fitur untuk bertukar/berkirim foto/gambar melalui layanan MMS (Multimedia Message Service), browsing ke internet dengan layanan WAP (Wireless Application Protocol) dan GPRS (General Package Radio Service), bahkan ada juga yang bisa menonton televisi di handphone dan video call berkat fitur 3G (Third Generation). Dengan adanya fitur 3G, komunikasi dan cara memperoleh informasi menjadi lebih cepat, suara lebih jernih, bertukar data menjadi instan, dan berbagai kemudahan lainnya bisa didapatkan.

1 comment:

  1. Mau Dapatkan Uang Dengan Mudah...
    Yuk join bersama Rajabandarq,Situs Bandarq,DominoQQ,Poker Online terbaik di asia dengan 9 game yang paling seru...

    Buruan Daftar Disini >>> Daftar Rajabandarq

    ReplyDelete